Rumah > Berita > berita industri

Apa perbedaan antara sensor oksigen dan sensor nitrogen oksida?

2024-07-27

Baik sensor oksigen maupunsensor nitrogen oksidaadalah sensor yang sangat penting dalam sistem emisi gas buang mobil. Mereka memainkan peran penting dalam memantau dan mengendalikan emisi mesin, namun terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya.


Sensor oksigen

Fungsi utama: Memantau konsentrasi oksigen dalam knalpot mesin, sehingga dapat mengontrol rasio udara-bahan bakar, memastikan pembakaran mesin yang efisien dan mengurangi emisi gas berbahaya.

Prinsip kerja: Gunakan migrasi ion oksigen dalam elektrolit padat untuk menghasilkan sinyal listrik, yang ukurannya sebanding dengan konsentrasi oksigen.

Jenis:

Sensor oksigen pita sempit: Terutama digunakan untuk kontrol loop tertutup, hanya dapat mendeteksi keadaan campuran yang terlalu kaya atau terlalu kurus.

Pita lebarsensor oksigen: Ia dapat terus memantau rasio udara-bahan bakar campuran dari kaya hingga ramping, dan mencapai kontrol yang lebih tepat.

Lokasi: Biasanya dipasang di antara manifold buang mesin dan catalytic converter.


Sensor nitrogen oksida

Fungsi utama: Mendeteksi konsentrasi nitrogen oksida (NOx) pada knalpot mesin dan memberikan sinyal umpan balik untuk sistem reduksi katalitik selektif (SCR) untuk mengurangi emisi NOx.

Prinsip kerja: Menggunakan prinsip elektrokimia, dengan mengukur ukuran arus, kandungan NOx pada knalpot mobil dapat diuji secara akurat.

Jenis:

Jenis Zirkonium titanat: Zirkonium titanat digunakan sebagai bahan sensitif, dengan sensitivitas dan selektivitas tinggi.

Jenis zirkonium oksida: Mirip dengansensor oksigen, tetapi bahan lapisan sensitifnya berbeda, terutama digunakan untuk mendeteksi NOx.

Posisi : Biasanya dipasang sebelum sistem SCR untuk memantau konsentrasi NOx yang masuk ke sistem SCR.

X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept