Rumah > Berita > berita industri

Empat jenis sensor yang rawan kegagalan pada truk

2024-09-13

Sensor nitrogen oksida, yang digunakan untuk memantau kadar nitrogen oksida dalam gas buang, memainkan peran penting dalam sistem pengendalian emisi untuk mesin diesel. Sensor-sensor ini beroperasi pada suhu tinggi dan kondisi yang keras, membuatnya rentan terhadap kegagalan karena faktor-faktor seperti polusi, penumpukan karbon, panas berlebih, atau kegagalan fungsi elektronik.

Tipe kedua adalah sensor manifold absolute pressure (MAP) atau sensor aliran udara massal (MAF). Perangkat ini terutama mengukur volume udara yang masuk ke mesin dan penting untuk menyesuaikan laju injeksi bahan bakar dan waktu pengapian. Fungsinya mungkin terganggu karena penyumbatan akibat debu, minyak, atau kontaminan lainnya, serta kegagalan mekanis atau elektronik akibat paparan getaran dalam waktu lama.


Tipe ketiga adalah sensor posisi poros engkol, yang memantau posisi dan kecepatan poros engkol mesin—fungsi penting untuk manajemen mesin yang efektif. Inisensordapat rusak karena keausan, tekanan akibat getaran, fluktuasi suhu, atau masalah elektronik yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menghidupkan mesin atau kinerja mesin yang tidak stabil.


Terakhir, sensor tekanan oli digunakan untuk mengukur tekanan dalam sistem pelumasan mesin untuk memastikan pelumasan yang memadai untuk pengoperasian yang optimal. Pembacaan yang tidak akurat dapat disebabkan oleh penumpukan lumpur, efek korosi pada komponen, atau kegagalan elektronik yang dapat mengganggu fungsi normal mesin.


Selain itu, sensor lain seperti sensor suhu gas buang dan sensor tekanan udara—serta indikator kadar urea dan kualitas—juga rentan mengalami kegagalan fungsi. Oleh karena itu, praktik inspeksi dan pemeliharaan rutin sangat penting dalam mengurangi potensi kegagalan.



X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept